3 Alasan Utama Mengapa Pria Harus Disunat atau Khitan

3 Alasan Utama Mengapa Pria Harus Disunat

SUARA PAREPARE – Khitanan atau khitanan merupakan praktik yang umum  dilakukan oleh laki-laki di  Indonesia. Ada orang yang harus disunat pada usia yang masih sangat muda, sekitar 12 tahun atau lebih. 

Singkatnya, sunat dilakukan saat laki-laki masih belum dewasa karena berbagai alasan, namun ada juga yang menyunat pria dewasa. 

Pertanyaannya apakah sunat hanya boleh dilakukan pada usia anak-anak atau remaja saja? Jika Anda sudah dewasa, apakah Anda ingin disunat? Apakah ini berisiko? Beberapa orang berpendapat bahwa sunat pada orang dewasa berbahaya karena kulup atau kulupnya terlalu kuat. Apakah tepat?

Alasan melakukan sunat saat dewasa

Sebelum membahas sunat pada pria dewasa, ada baiknya untuk mengetahui alasan-alasan mengapa pria melakukan sunat.

  • Sunat dilakukan oleh pria karena alasan budaya dan agama. Di Indonesia yang mayoritas Islam, sunat adalah kewajiban. Seorang pria diangga dewasa kalau sudah sunat sehingga memudahkan mereka melakukan ibadah. Secara budaya, beberapa adat juga mensyaratkan hal yang sama.
  • Kondisi medis tertentu seperti fimosis. Gangguan ini terjadi di pada kulup penis sehingga kepala penis tidak bisa keluar. Kulut tidak bisa ditarik ke belakang karena bengkak atau mengalami inflamasi.
  • Pencegahan penyakit menular seksual seperti HIV. Sunat akan menurun risiko penularan itu sehingga seks bisa dilakukan dengan lebih aman.

Persiapan sunat pria dewasa

Sebelum melakukan saat dewasa, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh pria. Berikut beberapa persiapan sunat pria dewasa yang bisa dilakukan:

  1. Menjaga kondisi fisik

Sebelum melakukan sunat ada baiknya Anda menjaga kondisi fisik dengan baik. Menjaga kondisi fisik ini dilakukan untuk menghindari komplikasi saat sunat pria dewasa dilakukan. Pastikan tubuh sedang bugar sebelum pembedahan sunat dilakukan.

Oh, ya, sebelum sunat pastikan untuk banyak beristirahat. Kalau sunat dilakukan saat hari minggu, ada baiknya sejak Jumat Anda tidak banyak bergerak atau melakukan aktivitas berat lain seperti olahraga di gym.

  1. Membersihkan area kemaluan

Bersihkan area kemaluan hingga tidak ada kotoran sama sekali. Sunat saat usia mudah tidak sama dengan saat masih muda. Penis saat muda belum tumbuh sempurna sehingga permukaannya masih kecil dan mudah dibersihkan. Hal ini berbeda saat pria sudah dewasa.

Selain penis yang terlalu besar dan area di kulup juga mungkin lebih kotor, rambut kemaluan juga bisa menjadi masalah. Sebelum sunat pria dewasa, tanyakan kepada dokter apakah harus mencukur rambut kemaluan terlebih dahulu atau tidak.

  1. Tidak melakukan aktivitas seks terlebih dahulu

Jangan melakukan seks sebelum sunat. Tunda seks selama seminggu. Melakukan seks bisa saja menyulitkan dokter untuk melakukan pemotongan area foreskin saat melakukan sunat pria dewasa. Selain tidak boleh bercinta, ada baiknya jangan masturbasi.

  1. Melakukan pemeriksaan awal

Lakukan pemeriksaan awal terkait dengan kondisi kesehatan secara menyeluruh. Dokter biasanya akan menyatakan Anda sudah siap atau tidak. Saat pemeriksaan, beri tahu semua riwayat kesehatan dan juga alergi obat bila ada.

  1. Mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat sunat

Tanyakan pada dokter terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum sunat pria dewasa. Biasanya setelah sunat, penyembuhan penis akan berjalan selama 7-14 hari. Pada fase ini Anda tidak boleh menumpahkan air di penis atau melakukan aktivitas seks.

Selanjutnya tanyakan juga apa saja pantangan saat makan dan apa saja yang direkomendasikan. Karena sunat saat dewasa lebih berisiko, ada baiknya Anda mematuhi semua aturan yang diberikan dokter hingga penis sembuh dan fungsinya kembali seperti semula.

Inilah ulasan singkat tentang sunat pria dewasa. Semoga bisa Anda gunakan sebagai rujukan yang bermanfaat kalau suatu saat memutuskan untuk sunat.


(***)


Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi suaraparepare.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuaraparepare@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027