Hentikan Masturbasi Kalau 5 Hal Ini Sudah Muncul

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2023.

masturbasi-tidak-sehat-doktersehat

DokterSehat.Com – Masturbasi atau aktivitas menyenangkan diri sendiri atau self-gratification. Dengan melakukan masturbasi, pria dan wanita akan mendapatkan kepuasan secara seksual tanpa harus melakukan seks. Masturbasi juga aman dilakukan dengan frekuensi yang tepat karena tidak melibatkan dua individu.

Meski masturbasi aman asal sesuai dengan aturan, ada kalanya seseorang sering melakukan masturbasi dengan salah. Bahkan, akibat masturbasi ini pria atau wanita mengalami perubahan yang besar kehidupannya.

Kalau Anda sering melakukan masturbasi dan merasa beberapa hal di bawah ini terjadi terlalu sering, segera hentikan. Jangan lanjutkan masturbasi karena bisa merusak semua yang Anda miliki.

  1. Luka pada kemaluan yang terjadi berkali-kali

Masturbasi yang dilakukan secara berlebihan bisa menyebabkan gangguan pada alat vital. Misal pada wanita, masturbasi yang berlebihan bisa membuat labia dan klitoris terluka. Rongga dalam vagina juga bisa mengalami perdarahan hingga robeknya hymen kalau menggunakan alat bantu seks seperti dildo.

Pada pria, masturbasi bisa menjadi masalah kalau penis sudah mulai mengalami gangguan. Penis bisa mengalami luka yang cukup serius sehingga perdarahan atau mungkin patah bisa terjadi. Selanjutnya kalau pria menggunakan sabun atau cairan tertentu untuk masturbasi ada kemungkinan penis alami iritasi.

Melakukan masturbasi seminggu 2 kali mungkin cukup normal. Namun, kalau sampai setiap hari bahkan sehari bisa lebih dari sekali bisa menyebabkan masalah yang besar.

  1. Masturbasi dilakukan untuk pelampiasan banyak hal

Kalau Anda melakukan masturbasi untuk melampiaskan banyak hal, sebaiknya segera dihentikan. Kalau Anda tidak segera menghentikannya, ada kemungkinan terjadi masalah dengan psikis perlahan-lahan dan tanpa didasari sebelumnya.

Masturbasi bukanlah pelarian untuk pekerjaan yang terlalu banyak, benci, stres, atau masalah pertengkaran. Masturbasi tidak akan menyembuhkan atau menyelesaikan masalah. Setelah efek relaks dai masturbasi hilang, keinginan masturbasi akan muncul lagi.

  1. Rasa takut melakukan seks yang sesungguhnya

Masturbasi yang berlebihan biasanya dilakukan dengan melihat video pornografi. Kondisi ini menyebabkan pria atau wanita terbiasa dengan adegan seks yang ada pada video. Saat mereka akan melakukan seks yang sesungguhnya, ketakutan akan muncul dan menyebabkan masalah.

Ketakutan yang sering muncul dan dialami oleh pria dan wanita adalah takut tidak bisa memuaskan. Akhirnya keinginan untuk melakukan seks pun menurun perlahan-lahan.

  1. Memiliki akses video pornografi di semua gadgetnya

Kalau Anda mulai merasa takut tidak bisa mengakses video pornografi sehingga tidak bisa memuaskan diri, artinya Anda sudah mulai alami gangguan. Seseorang yang sudah berlebihan saat masturbasi biasanya memiliki akses ke video pornografi dengan mudah. Di semua gadgetnya akan ada video meski hanya 1-2 buah saja.

Dalam satu hari atau seminggu sekali, seseorang akan mulai memperbarui video pornografinya. Mereka akan mengunduhnya dalam jumlah banyak karena takut kehabisan dan bosan. Kebiasaan ini akan sudah dihentikan dan membuat masturbasi sering dilakukan meski beberapa orang ingin berhenti melakukannya.

  1. Sulit mengendalikan diri sendiri

Masturbasi akan memberikan kenikmatan yang instan pada pria atau wanita. Mereka bisa melakukannya di mana saja dan kapa saja. Kondisi ini membuat banyak orang tidak bisa mengendalikan dirinya. Begitu mulai terangsang akan muncul keinginan untuk melakukan masturbasi.

Kalau seseorang sudah mulai sulit mengendalikan diri untuk tidak melakukan masturbasi, kemungkinan besar sudah kecanduan. Mereka bisa saja melakukan masturbasi di toilet kantor atau tempat yang sepi di sekitarnya. Asal puas, apa pun akan dilakukan.

Inilah beberapa hal terkait dengan masturbasi yang harus segera Anda perhatikan. Jangan buat masturbasi mengambil alih kehidupan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Ikuti berita terbaru di Google News

Redaksi suaraparepare.com menerima naskah opini dan rilis berita (citizen report).
Silahkan kirim ke email: redaksisuaraparepare@gmail.com atau Whatsapp +62856-9345-6027